Selorejo_Apa yang dilakukan oleh PKK ini berbeda dengan biasanya, bahkan mungkin dengan TP PKK yang lain. Hal tersebut nampak dalam mengawal penanganan pola asuh anak dan remaja desa Selorejo. TP PKK Desa Selorejo berkolaborasi dengan kegiatan kelompok belajar Rejo Pintar mengadakan sosialisasi program pembelajaran di masa pandemi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua TP PKK Desa Selorejo, Dani Supriyanti ketika membuka Rakon dan Sosialisasi Pola Asuh Anak dan Remaja, Senin 29 Maret 2021 di Balai Desa Selorejo.
Dijelaskan lebih lanjut, bahwa dalam program belajar kelompok tersebut dibagi menjadi 3 klaster yaitu, kelompok SMA/K diajari oleh mahasiswa, kelompok SMP diajari oleh SMA , dan kelompok. SD diajari oleh SMP.
“Mengenai hal pembelajaran dibagi menjadi beberapa kelas materi diantaranya, Kelas media, Kelas bidang study, Kelas mengenal alam seni dan potensi , Kelas pidato dan lain lain.” Ujarnya
Tambahnya, “Diharapkan dengan adanya kelompok belajar ini dapat memanfaatkan bantuan kuota belajar dari kemendikbud selain digunakan dalam PJJ di sekolah kuota tersebut benar benar bermanfat bagi anak anak kita.”
Selain itu pembelajaran dengan pendampingan kakak kelas ini dapat maksimal mengasah pikiran serta ketrampilan dan juga menanamkan pada anak untuk bertanggung jawab serta rumongso handarbeni terhadap desanya.
Sebagai Ketua TP PKK, Dani mengajak seluruh kader desa (PKK) untuk bergerak bahwa kegiatan yang sudah jalan ini untuk disosialisasikan di lingkungan sekitar serta mengajak anak-anak di dusunnya bagi yang belum bergabung supaya bisa mengikuti kegiatan tersebut.
Selain pengetahuan yang diperoleh, hal tersebut sangat efektif dalam pencegahan kenakalan anak dan remaja. Edukasi ini menyiapkan SDM yang unggul di masa mendatang dan menjadikan desa ramah anak.
Kegiatan pembelajaran tersebut, juga terintergrasi dengan program desa maupun program kemendes mengenai literasi dan desa digital. Literasi digital perlu diberikan sejak dini, supaya anak tidak termanfaatkan oleh teknologi, melainkan bisa memanfaatkan teknologi tersebut ke hal-hal positif yang nantinya bisa mendukung sekolah maupun cita-citanya.
“Biarkan anak hidup pada zamannya. Karena pada zaman sekarang kita tidak bisa melarang anak untuk mengenal hp atau teknologi, namun kita bisa mengarahkan anak-anak tersebut dalam memanfaatkan hp atau teknologi tersebut dengan baik. Supaya anak tidak ketinggalan zaman.” Tandas Dani Supriyanti.
Setelah pemaparan Ketua TP PKK Desa, Rakon dilanjutkan dengan laporan program dari masing-masing pokja. Dimulai dari pokja 1 hingga pokja 4.
Berdasarkan laporannya Program kerja dari pokja 1, disampaikan oleh Sri Mulyati bahwa proram dari pokja 1 yaitu penghayatan dan pengamalan pancasila dan gotong royong.
Dalam penghayatan dan pengamalan pancasila hal yang dilakukan adalah sosialaisasi pola asuh anak dan remaja, serta siaran radio dengan tema pola asuh anak dan remaja.
Mengenai pola asuh anak dan remaja dikatakan Sri Mulyati bahwa sebagai orang tua harus bisa memilihkan teman pada anaknya. Karena teman akan berpengaruh pada tabiat anak.
“Salah satu pertemanan yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan mengikutkan anak-anak tersebut mengikuti kegiatan kelompok belajar dan kelas media. Tentunya disini akan menjadi anak yang cerdas dan berguna.” Tandas Mulyati.
Prioritas dari program dari pokja ini adalah pembinanaan karakter keluarga melalui pola asuh anak dan remaja dalam keluarga dengan penuh kasih sayang. Jika orang tua sayang pada anaknya, akan dapat memilah dan memilih teman dan atau kegiatan yang positif demi masa depan mereka.
Sedangkan untuk program gotong royong adanya pembinaan lansia, pembinaan kelompok keagamaan, pembinaan GNOTA, dan Bhakti sosial.
Berikutnya laporan dari pokja 2, yang disampaikan oleh Sularti. Dikatakan program dari pokja 2 yaitu meningkatkan pendidikan dan keterampilan keluarga melalui kelompok-kelompok PKK dan dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.
Program literasi desa dengan memanfaatkan taman baca yang ada di desa Selorejo, juga dapat mendengarkan siaran radio RGS pada acara bincang keluarga.
Program pengembangan kehidupan berkoperasi dengan memotivasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Mengenai program pokja 3 menurut Dwi Kurniawati, pokja 3 membidangi pangan, sandang dan perumahan dan tata laksana rumah tangga. Untuk pengan yaitu penganeragaman makanan sehat dan bergizi untuk pencegahan stunting. Sedangkan sandang, yaitu pemberdayaan produk-produk sandang dalam negeri dengan busana abtik wonogiren bagi generasi milenial.
Dalam perumahan dan tata laksana rumah tangga melalui pemanfaatan lahan pekarangan dengan hatiya PKK.
“Program ini merupakan gerakan masyarakat untuk memanfaatkan halaman sekitar atau pekarangan untuk ditanami tanaman produktif dengan harapan bisa memenuhi gizi keluarga.” Tandas Dwi.
Program selanjutnya, mengikuti lomba pemanfaatan lahan pekarangan dan pemanfaatan sampah rumah tangga yang dikolaborasikan dengan HATINYA PKK melalui pembuatan pupuk kompos.
“Pokja 3 mengajak kepada semua untuk memulai memanfaatkan lahan pekarangan dan potensi tempat tinggal.dan seluruh keluarga kita untuk mewujudkan warga yang 4 W dan 5 Sempurna, yaitu Wareg, Waras, Wasis, Wanggon, dan Waskito.” Ujarnya lebih kanjut.
Sedangkan pokja 4 memfokuskan pada kesehatan, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat.
Menurut Indah Widyastuti, mengenai kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Stunting dan gaky, penurunan AKI, AKB dan AKABA, penyuluhan stop BABS dan PHBS (CPTS), menggerakkan ibu-ibu mengikuti IVA Test, dan Optimalisasi Posyandu.
Pada kelestarian lingkungan hidup, pokja 4 memprogramkan STBM yang meliputi air bersih, jamban sehat, SPAL, dan kesehatan lingkungan. JUmantik Cilik dan Pilah sampah organic dan non organik.
Untuk perencanaan kesehatan programnya penyuluhan dan penggerakan kepesertaan KB. Gerakan menabung. Dan pemanfaatan pelayanan KB. (Gito)