Waleng- Kegiatan studi banding yang telah dilaksanakan oleh Desa Waleng Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri diikuti oleh sejumlah tokoh masyarakat beserta perwakilan dari pedagang di embung waleng. Studi banding ini menjadi program pokdarwis yang difasilitasi oleh Pemerintah desa untuk merancang sebuah blue print dalam pengembangan destinasi embung.
Tempat yang dituju yaitu di Desa Wisata Kemasan (Boyolali) dan Di Telogo Ndaru (Klaten). Dari kegiatan ini terbangun pola untuk membangun jejaring dengan pihak manapun dalam hal pengembangan.
Sinergi yang terbangun dari pihak pembuat aturan yaitu perwakilan DPRD Kab. Wonogiri turut hadir membersamai guna mengawal program bersama kepala desa. Modal yang baik dalam mencanangkan dea wisata kedepan dengan merangkul setiap tokoh masyarakat guna mewujudkan sebuah tagline DESAKITA. Acara dihadiri 12 peserta yang sudah mewakili dari unsur di desa (13/6)
Kualitas rencana pembangunan desa tercermin dari kualitas kebijakan yang direalisasikan dimana perencanaan menjadi satu langkah realisasi guna optimalnya pembangunan yang saat ini dihadapi. Perencanaan dapat dilihat dari bentuk integrasi, harmonisasi, sinkronisasi antar lini dalam proses pelaksanaan program.
Menurut Agus Haryanto, selaku Kepala Desa Waleng menekankan pentingnya penyatuan visi kedepan yang dilakukan oleh desa melalui partisipasi para tokoh masyarakat dari berbagai unsur, diantaranya pokdarwis, pedagang, BPD, Sekretaris Desa, dan perangkat desa untuk mewujudkan kemajuan desa, khususnya pengembangan destinasi embung waleng.
Upaya yang daapat dilakukan melalui studi banding ini guna mengoptimalkan tugas dan kewajiban masing-masing dan menambah khasanah sebagai bahan pertimbangan untuk rencana peningkatan embung waleng.
Selain itu, kolaborasi dari berbagai lini berpengaruh juga dalam pengembangan jejaring kepada pemangku kebijakan salah satunya di tataran legislative.
Kisyanti selaku anggota DPRD kabupaten Wonogiri menyampaikan peran aktif Pokdarwis sangat diperlukan dalam pengembangan destinasi.
Modal yang sangat cukup untuk mengawali embung waleng sebagai destinasi wisata dari faktor masyarakatnya yang juga ikut mendukung.
Semua desa punya potensi tetapi bagaimana potensi itu dapat dikemas semenarik mungkin untuk menjadi minat masyarakat untuk berkunjung.
Semoga sinergi yang telah terjalin antar lini dan stakeholder terus diperkuat dengan event maupun program baik dari pokdarwis maupu masukan saran dari desa sebagai pendorong utama demi kemajuan bersama. (Aziz Widhi Nugroho)
