Girimarto.(09/11)_Kegiatan Rutin KKG Gugus Raden Ajeng Kartini yang diadakan pada hari Sabtu (07/11/2020) bertempat di SDN 2 Jendi Kecamatan Girimarto. Sekolah ini terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk. Bangunan besar dan kokoh nampak terlihat ketika memasuki SD. Di depan kelas maupun kantor terdapat taman yang terlihat semakin menambah hijaunya lingkungan SD.
Kegiatan KKG kali ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Reni Wulandari kemudian dilanjutkan dengan mengheningkan cipta berdoa bersama agar pelaksanaan pertemuan berlangsung lancar dan baik.
Suradi, S.Pd. selaku kepala sekolah SDN 2 Jendi memberikan apresiasi positif atas kedatangan kepala sekolah dan guru SD se gugus Kartini yang dengan kerelaannya meluangkan waktu untuk belajar bersama melalui wadah KKG.
Suradi, S.Pd. yang juga ketua PGRI menyampaikan informasi tambahan terkait dengan penggunaan gedung PGRI kecamatan Girimarto sebagai sarana olahraga, hajatan, maupun kegiatan lainnya.
Lanjutnya, “Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh tenaga pendidik di lingkungan kecamatan Girimarto maupun masyarakat umum. Pastinya ada kontribusi uang dengan adanya pemakaian gedung. Uang yang diperoleh untuk kegiatan membayar listrik, air, biaya perbaikan, maupun pemeliharaan. Salah satu program yang akan dieksekusi susunan pengurus PGRI yang baru di tahun 2021 adalah perbaikan gedung PGRI dan korden.”
Suradi, S.Pd. juga menghimbau kepada seluruh guru yang sudah mendekati purna untuk segera melengkapi berkas-berkas guna mendapatkan dana DASPEN dari PGRI.
Ketua KKG Dody Nurrahmad Basuki, S.Pd., M.Pd. melalui wakil ketua Sugiyarno, S.Pd., M.Pd. menyampaikan sistem STEM merupakan sistem pembelajaran yang diharapkan mampu dilaksanakan semua guru di pangkalannya masing-masing.
”Pembelajaran yang pada umumnya siswa mendengar ceramah dapat diubah menjadi siswa menemukan sendiri permasalahan yang mereka hadapi. Kepada semua guru agar bekerja dengan niatan ibadah, Insyaallah berkah akan diterima anak cucu kelak.” Tandas Sugiyarno
Materi KKG kali ini melanjutkan materi STEM yang sudah disampaikan pada KKG sebelumnya. Menurut Yuni Hariyanto, S.Pd. narasumber KKG, “inti STEM adalah mengubah proses pembelajaran matematika yang bersifat prosedural menjadi bentuk konsep yang dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Melalui STEM siswa diharapkan untuk berusaha sendiri sampai mampu menemukan sendiri pemecahan dari masalah yang ada.”
Untuk mempraktikkan STEM dalam pembelajaran, Yuni Hariyanto mengajak semua peserta KKG untuk mencoba praktik membuat berbagai model pesawat dari kertas kemudian dicoba diterbangkan bersama. Semua peserta terlihat antusias mencoba membuat desain pesawat yang dimungkinkan dapat terbang dengan jauh. Setelah jadi, semua peserta diajak ke halaman untuk bersama menerbangkan pesawatnya masing-masing.
Kegiatan membuat pesawat dari kertas dan mencoba menerbangkannya membuat guru di gugus Kartini keasyikan. Terbukti, beberapa guru mencoba beberapa kali. Bentuk pesawat yang dibuat pun beraneka ragam sesuai pengetahuan masing-masing guru. Setelah jadi, cara menerbangkan dan hasil peswat yang bisa terbang pun beragam. Ada yang jauh ada yang dekat.
Pembelajaran semacam ini akan lebih mudah dipahami dan dimengerti anak dari pada hanya sekedar menyampaikan teori. Jika diamati hanya sekilas membuat dan menerbangkan peawat dari kertas, akan tetapi materi ini jika dikupas akan memberikan ilmu lebih jauh.
Salah satu contoh, bagamanai bentuk pesawat bisa digambar terlebih dahulu. Pesawat yang sudah jadi, membentuk bangun apa? Bisa diterbangkan tidak? Jika diterbangkan berapa jarak yang ditempuh. Tentunya masih banyak lagi informasi yang diperoleh dari praktik tersebut.
Dengan pembelajaran sistem STIM, siswa tidak akan jenuh belajar. Karena pembelajaran dikemas dengan sitem bermain atau praktik terlebih dahulu baru kemudian terakhir ke teori.
Secara tidak langsung, anak-anak sering mempraktikkan STIM dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian hal tersebut belum dikupas tuntas dalam pembelajaran. contoh lain STIM yang sering dipraktikkan anak-anak di rumah seperti membuat layang-layang, bermain kelereng, membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk, dan lain sebagainya. (Ida & KG)