Fokus pemerintah Kabupaten Wonogiri saat ini adalah upaya penurunan stunting melalui integrasi dan sinergitas berbagai pihak. Untuk mencapai target zero kasus stunting baru pada tahun 2024, maka diperlukan upaya pencegahan dari hulu yaitu penyiapan remaja calon PUS agar memahami keterkaitan antara pendewasaan usia perkawinan dan pencegahan stunting. Kesiapan usia menjadi salah satu hal penting yang harus dimiliki remaja sebelum memutuskan untuk menikah. Karena kesiapan usia berpengaruh pada kesiapan fisik khususnya bagi remaja putri agar terhindar dari risiko melahirkan bayi stunting. BKKBN dalam hal pendewasaan usia perkawinan memberikan Batasan usia menikah minimal 21 tahun bagi Perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.
Berdasarkan data dari pelaporan BP4 KUA, di Kecamatan Girimarto masih terdapat pernikahan usia di bawah 20 tahun pada tahun 2022. Sebanyak 26 calon pengantin perempuan dan 2 orang calon pengantin laki-laki berusia di bawah 20 tahun. Adapun pada tahun 2023 hingga bulan September sudah terdapat 8 catin perempuan dan 3 catin laki-laki yang berusia di bawah 20 tahun, dimana 2 diantaranya disertai dengan kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD).
Masih banyaknya angka pernikahan anak di Girimarto tidak lepas dari kurangnya pengetahuan remaja mengenai pendewasaan usia perkawinan dan pencegahan stunting. Remaja adalah individu calon penduduk produktif sehingga harus disiapkan agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut BKKBN usia remaja adalah penduduk berusia 10-24 tahun dan belum menikah. Berdasarkan definisi tersebut, saat ini kecamatan Girimarto memiliki penduduk berusia remaja sebanyak 9.386 Orang. Angka ini sangat potensial jika diberikan persiapan khusu agar menjadi Generasi Berencana (GenRe). Generasi Berencana adalah program yang bertujuan agar remaja memiliki jenjang pendidikan yang terencana, pekerjaan yang terencana serta pernikahan yang terencana.
Melihat kondisi tersebut, Penyuluh KB melakukan konvergensi dengan bekerja sama dengan institusi Pendidikan, yaitu SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 3 Girimarto, melalui program 3S. yaitu Sekata (Sekolah untuk Aksi Nyata), Sekebon (Si Penyuluh ke Sekolah Bawa Media Online) dan Separo (Sekolah Peduli Kesehatan Reproduksi). Program tersebut telah terlaksana di SMP Negeri 3 Girimarto, pada hari Rabu, tanggal 8 November 2023, dan di SMP Negeri 1 Girimarto pada hari Senin, tanggal 13 November 2023.
Melalui Program 3S, Penyuluh KB menekankan agar remaja menjadi generasi yang berencana dengan memperkenalkan salam GenRe. Salam GenRe, memiliki makna yang berfokus pada tiga hal, yaitu katakana tidak pada pernikahan dini, katakan tidak pada pergaulan bebas, dan katakana tidak pada NAPZA. Di samping itu, pengajar juga berkomitmen untuk terus memberikan edukasi terkait Kesehatan Reproduksi pada remaja, agar usia perkawinan dini di kecamatan Girimarto, dapat diminimalisir.