TIMUN EMAS
Di tulis kembali oleh :
Dahulu, di JawaTengah hiduplah seorang janda yang sudah tua. Ia bertemu dengan raksasa di hutan. Raksasa itu memberi biji mentimun kepada Mbok Rondo.
Dari timun itu akan muncul anak perempuan. Mbok Rondo segera pulang dan menanam biji timun tersebut di halam belakang rumahnya.
Dua minggu kemudian, tanaman tersebut sudah berubah, warnanya menjadi kekuningan. Mbok Rondo memetik buah yang paling besar itu.
Mbok Rondo mengambil pisau dan membelah timun tersebut. Ternyata di dalamnya terdapat seorang bayi perempuan yang cantik
Mbak Rondo sangat gembira. Ia menamakan bayi mungil itu Timun Mas. Timun Emas tumbuh menjadi seorang gadis jelita.
Pada tahun ke-6 sebelum raksasa itu datang, suatu malam ketika Mbak Rondo sedang tidur, ia mendengar suara gadis dalam mimpinya. “Hai, Mbok Rondo, Kalau kau ingin anakmu selamat, Mintalah bantuan kepada seorang Petapa di Bukit Gandul “. Esok harinya, Mbok Rondo pergi ke Bukit Gundul. Di sana ia bertemu dengan seorang Pertapa. Mbok Rondo menerimanya dengan rasa heran. Sang Pertapa menerangkan khasiat benda-benda itu. Sesampainya dirumah, Ia menceritakan perihal pemberian Pertapa itu kepada Timun Mas.
Esok harinya pagi-pagi sekali, bumi berguncang pertanda raksasa datang.” ho….ho…ho…mana Timun Mas! Ayo, cepat serahkan dia padaku. Aku sudah sangat lapar! “kata raksasa dengan suara menggelegar. Mbok Rondo segera mengambil bungkusan pemberian sang Pertapa, kemudian diberikan kepada Timun Mas. “Anak ku bawalah bekal ini pergilah lewat pintu belakang sebelum raksasa itu menangkapmu”. “Mbak Rondo, mana Timun Mas?! “suara raksasa itu terdengar tidak sabar.
“Maafkan aku, raksasa. Timun Mas ternyata sudah pergi.”.”Apa kau bilang? “geram raksasa itu. Tanpa berkata-kata lagi, si raksasa langsung mengejar Timun Emas.
Karena terus-menerus berlari timun.mas mulai kelelahan, pada saat itu juga Timun Mas membuka bungkusan dan menaburkan jarum ke tanah.
Sungguh ajaib! jarum jarum itu berubah menjadi hutan bambu yang lebat. Raksasa itu berusaha menembus nya. namun, tubuh dan kakinya terasa sakit karena tergores dan tertusuk bambu yang patah.
Timun Mas ingat pada bungkusan pemberian Pertapa itu yang hanya tinggal dua, yaitu garam dan terasi . Garam Itu ditaburkan ke arah raksasa. butiran garam itu berubah menjadi lautan.
Namun raksasa itu berhasil berenang ke tepi dan terus mengejar Timun Mas. karena yang tersisa hanya terasi. Timun Mas melempar terasi itu ke tubuh raksasa. tiba-tiba saja terbentuklah lautan lumpur yang mendidih. Raksasa sangat terkejut. Dalam sekejap raksasa itu ditelan oleh lautan lumpur.
Timun Mas bisa bernafas lega karena selamat dari bahaya maut. Ia segera berjalan ke rumahnya di kejauhan nampak Mbok Rondo berlari kearah Timun Mas, kiranya wanita itu mengkhawatirkan keselamatan anaknya. Akhirnya Timun Mas dapat kembali berkumpul bersama dengan Mbok Rondo dan hidup tenang serta bahagia.
Amanat : Berpikirlah sebelum melakukan sesuatu agar tidak menyesal di akhir dan selalu berusaha, karena usaha yang sungguh – sungguh akan membuahkan hasil yang baik.
Judul buku : Kumpulan Cerita Rakyat 33 Provinsi
Penulis : Yustitia Angelina
Penerbit : Lingkaran Media
Tahun terbit : 2013
Halaman : 128
Sinopsis oleh : Angelina Cindey Maryam
Kelas : 5 SD N 3 Selorejo
Umur : 10 tahun
Alamat : Keplekan, Rt.02/07, Selorejo, Girimarto (Sanggar Baca Rejo Pintar)
Pendamping anak : Mita Rahma ( Mahasiswi )