Melalui Seleksi! Waleng Ikut Serta Dalam Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Yang Diselenggarakan Dispora Kab. Wonogiri

oleh

Wonogiri- Keikutsertaan Desa Waleng dalam program yang diadakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Dan Pariwisata (Dispora) Kabupaten Wonogiri bukan hal yang mudah namun perlu persiapan. Kegiatan berupa pelatihan pengelolaan desa wisata dengan sasaran desa-desa di Kabupaten Wonogiri melalui proses seleksi administrasi berupa pengumpulan profil desa dengan segala potensi yang ada dengan data dukung tim yang mewakili.

Diwakili oleh Pokdarwis Gadhung Melathi binaan Desa Waleng mengirimkan 5 orang, yang secara keseluruhan didominasi oleh anak muda yang siap mengembangkan desa.

Kegiatan diselenggarakan mulai tanggal 13-15 Desember 2021 yang bertempat di Desa Conto dan Desa Manyaran. Inisiasi dari desa yang patut ditiru dengan membuka akses informasi ke khalayak untuk terus belajar dalam pengembangan potensi dengan stakeholder yang mumpuni di bidangnya (15/12).

Membangun destinasi di wilayah pedesaan bukan perkara yang mudah, namun dengan tekad yang kuat diimbangi dengan pemahaman kepada masyarakat yang merasa memiliki akan terbangun pondasi yang kokoh untuk mewujudkan suatu destinasi wisata baru.

Program Desa wisata yang fokus dikerjakan oleh Waleng adalah bukti konsistensi kebijakan dari pemerintah Desa bersama masyarakat akan kebersamaan dalam membangun satu destinasi yang menarik.

Menurut Agus Haryanto selaku Kepala Desa Waleng mengapresiasi program yang diadakan oleh Dispora dan berharap setelah dilaksanakan pelatihan semua potensi baik sumber daya manusia atau sumber daya alam dapat dioptimalkan sehingga Desa Waleng lebih menarik untuk dikunjungi.

Hal ini salah satu upaya menuju desa wisata, sehingga kedepannya kami mempunyai harapan setiap orang akan nyaman berkunjung ke desa Waleng, baik dari segi keramahtamahan penduduknya, kuliner, budaya, maupun sumber daya alam yang mendukung kemajuan wisata.

Bukan hanya soal ketertarikan masyarakat, nantinya desa juga punya keinginan melaksanakan pemberdayaan masyarakat secara optimal yang akhirnya nantinya dapat menyuguhkan kepada pengunjung layaknya hotel bintang 5 (lima) dengan biaya yang terjangkau.

Taka ada yang mustahil dalam merancang suatu destinasi dengan tolak ukur dan indikator yang jelas disertai database yang mendukung guna percepatan proses realisasi program yang nyata, menurut Aziz Widhi Nugroho selaku pemuda desa. Perlu kerja keras pastinya dan tidak mudah berputus asa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *