Akhir tahun bagi sebuah lembaga atau organisasi apapun merupakan momen penting untuk melihat potret serta me-refleksi atas hasil kerja tahun berjalan. Bagaimana pencapaiannya, apa kendala yang dihadapi serta strategi solusi yang akan diterapkan.
Organisasi yang ingin berkembang harus punya keberanian dari internal untuk mengevaluasi diri, dengan juga melihat peran – peran terbaik dari eksternal demi kemajuan serta pengembangan yang baik.
Hal ini juga merupakan salah satu fungsi manajemen, yang didalamnya terdapat unsur perencanaan serta evaluasi. UPK merupakan organisasi atau lembaga yang sangat membantu masyarakat di Kecamatan. Pelaksanaan fungsi manajemen tersebut, tentunya melibatkan masyarakat sekaligus menerapkan nilai dasar seperti nilai demokratis, transparan serta akuntabel nya.
Musyawarah Antar Desa ( MAD ) pertanggungjawaban Tahun 2019 serta perencanaan Tahun 2020 UPK Kecamatan Girimarto dilaksanakan Rabu, 15/1/2020 di Pendopo Kecamatan.
Acara dimulai pukul 08.45 WIB, hadir dalam acara ini Tim Pembina Kabupaten yang di pimpin oleh Semedi Budi Wibowo selaku Kepala Dinas PMD Kabupaten Wonogiri. Selain mengapresiasi kinerja UPK yang pencapaiannya melebihi target serta minimnya tunggakan, Beliau pun merasa bangga telah menjadi bagian dari UPK yang sebelumnya disebut dengan PNPM itu.
Kesempatan ini pula digunakan Semedi untuk pamitan pada seluruh yang hadir, ucapan terimakasih serta mohon doa restu bahwa akan berakhir masa tugasnya ( pensiun ) sebagai ASN di Kabupaten Wonogiri. “Jika ada kesalahan dari kami, mohon dimaafkan” Pungkasnya
Camat Girimarto, Drs. Rujito dalam sambutannya juga mengucapkan terimakasih seluas – luasnya pada Tim Pembina Kabupaten yang selama ini telah mendampingi serta memantau kinerja UPK Kecamatan Girimarto. Harapannya, UPK bisa semakin berkembang dari tahun ke tahun serta bisa nyawiji sesarengan mbangun wonogiri sebagaimana semangat Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang luar biasa memimpin Wonogiri semakin berkembang, maju dan sukses.
Sebagai gambaran, pertumbuhan aset selama 2019 sebagaimana tercatat dalam laporan MAD adalah 11, 26%. Dari modal awal sebesar Rp. 5.500.676.140,- menjadi Rp. 6.120.279.213,-
Jumlah kelompok terlayani di tahun 2019 sebanyak 162 kelompok, dengan prosentase tunggakan 4% yang masih ada di 20 kelompok.
Dari hasil tersebut, surplus bersih akhir periode 2019 adalah Rp. 576.146.073,- untuk RTM dan sosial 18%, Kelembagaan 32% serta Penambahan Modal 50%.